mau share nii tentang objek wisata yang ada di jogyakarta
yang kurang begitu kita tau ,
oke kawann check this out !!!
Benteng Vredeburg
Musium Benteng Vredeburg dulunya ini merupakan tangsi militer Belanda yang mulai dibangun pada tahun 1760. Benteng ini terletak di Jl. A. Yani, tepatnya di depan Gedung Agung Yogyakarta. Lokasinya sangat dekat dengan Malioboro. Benteng ini dulunya bernama Rustenburg yang berarti 'Benteng Peristirahatan'. Kemudian diganti nama menjadi Vredeburg yang berarti 'Bentang Perdamaian' setelah selesai dibangun kembali karena rusak akibat gempa besar yang melanda kota Yogyakarta pada tahun 1867.
Pembangunan benteng ini sangat erat kaitannya dengan sejarah kota Yogyakarta. Selepas Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755,
Pembangunan benteng ini sangat erat kaitannya dengan sejarah kota Yogyakarta. Selepas Perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755,
Mataram dibagi menjadi 2 bagian: setengah masih menjadi hak Kerajaan Surakarta dan setengah lagi menjadi hak Pangeran Mangkubumi. Pada perjanjian itu, Pangeran Mangkubumi diakui sebagai Raja dengan gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah atau lebih sering disebut Sultan Hamengku Buwono I.
Guna menjalankan pemerintahannya, Sultan HB I membangun Kraton dengan membuka hutan Beringin pada tahun 1755. Kraton mulai ditempati Sultan pada tahun 1756, dan mulai membangun bangunan pendukung yaitu benteng pertahanan, Melihat perkembangan pembangunan yang pesat, Belanda merasa khawatir dan meminta izin untuk membangun sebuah benteng pertahanan dengan dalih untuk menjaga keamanan Kraton dan wilayah sekitarnya. Letak benteng yang menghadap ke jalan utama menuju Kraton dan hanya 1 jarak tembakan meriam menjadikan benteng ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai banteng strategi, intimidasi dan juga sebagai blokade apabila sewaktu-waktu ada serangan dari Kraton Yogyakarta.
Pintu gerbang benteng menghadap ke Barat dan dikelilingi oleh parit. Didalam benteng, terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang amunisi, rumah sakit dan juga rumah residen.
Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), Benteng Vredeburg digunakan sebagai markas tentara Kempeitei, gudang amunisi dan rumah tahanan bagi orang Belanda, Indo Belanda dan juga para politisi RI yang menentang Jepang.
Guna menjalankan pemerintahannya, Sultan HB I membangun Kraton dengan membuka hutan Beringin pada tahun 1755. Kraton mulai ditempati Sultan pada tahun 1756, dan mulai membangun bangunan pendukung yaitu benteng pertahanan, Melihat perkembangan pembangunan yang pesat, Belanda merasa khawatir dan meminta izin untuk membangun sebuah benteng pertahanan dengan dalih untuk menjaga keamanan Kraton dan wilayah sekitarnya. Letak benteng yang menghadap ke jalan utama menuju Kraton dan hanya 1 jarak tembakan meriam menjadikan benteng ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai banteng strategi, intimidasi dan juga sebagai blokade apabila sewaktu-waktu ada serangan dari Kraton Yogyakarta.
Pintu gerbang benteng menghadap ke Barat dan dikelilingi oleh parit. Didalam benteng, terdapat bangunan-bangunan rumah perwira, asrama prajurit, gudang logistik, gudang amunisi, rumah sakit dan juga rumah residen.
Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), Benteng Vredeburg digunakan sebagai markas tentara Kempeitei, gudang amunisi dan rumah tahanan bagi orang Belanda, Indo Belanda dan juga para politisi RI yang menentang Jepang.
nah di objek ke dua ada ...
Pantai Baron Yogyakarta
Pantai Baron terletak di wilayah Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. sekitar 23km arah selatan kota Wonosari.
Pantai ini sebenarnya berupa teluk yang diapit oleh dua buah bukit di sisi kanan dan kirinya. Pasir berwarna cokelat menghampar di sepanjang pantai. Di atas pasir itu, berjajar perahu-perahu nelayan membelakangi lautan. Kapal-kapal itu baru pulang dari melaut atau sedang beristirahat kala musim melaut belum tiba. Pantai Baron memang menjadi dermaga bagi para nelayan untuk berangkat dan pulang untuk mencari nafkah. Sehingga, di kawasan pantai ini juga dilengkapi dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebagai pasar para nelayan untuk menjual hasil tangkapannya.
yang menarik adalah pad saat perjalanan ke pantai ini. Sepanjang perjalanan ke Pantai Baron, Anda akan disuguhi pemandangan alam perdesaan yang eksotis dan masih alami. Bukit-bukit, sawah, dan lanskap alam yang hijau akan membuat mata menjadi lebih segar. Jalan yang berkelok-kelok dan naik turun akan menjadi pengalaman berkendara yang mengasyikkan.
Di pantai Baron, Anda dapat berenang sepuasnya asalkan tidak melewati batas terjauh yang telah ditentukan. Sebab, bagaimanapun pantai ini mempunyai ombak yang besar. Anda dapat bermain pasir sepuasnya, menikmati badan yang lengket karena air laut, atau menikmati asin angin laut yang kencang berhembus. Setelah puas bermain air laut, Anda dapat mandi di muara sungai bawah tanah yang terdapat di pantai ini. Air sungai bawah tanah ini cukup segar. Berbeda dengan sungai yang kita kenal biasanya, sungai ini jauh dari pencemaran karena sungai ini mengalir di bawah tanah.
Bermain pasir dan mandi memang menyenangkan, tetapi akan kurang rasanya kalau tidak mencicipi masakan laut hasil tangkapan para nelayan. Berbagai restoran yang ada di kawasan pantai menyediakan berbagai masakan laut yang dapat Anda nikmati dengan harga terjangkau. Jika Anda ingin memasak sendiri ikan tersebut, Anda dapat membelinya di TPI yang juga berada di sekitar pantai ini. Tentu saja, ikan yang ada di sana masih segar karena langsung berasal dari laut yang berada di sebelahnya.
Dua bukit yang mengapit pantai ini merupakan lahan perkemahan yang dapat Anda gunakan jika Anda suka petualangan dan ingin menikmati suasana alam Pantai Baron malam hari. Dari atas bukit, terlihat laut yang membentang, bukit yang berada di seberang yang lain, dan perahu-perahu berwarna putih dan biru yang berjajar rapi. Bukit-bukit di kawasan pantai ini cocok untuk digunakan sebagai lokasi lintas alam atau trekking. Anda akan tertantang ketika naik dan turun di bukit yang permukaannya terdiri dari bebatuan ini.
Pemandangan pantai ini akan lebih indah menjelang senja, yaitu ketika langit mulai berwarna merah kekuningan dan matahari perlahan turun sebelum akhirnya menghilang. Bagi Anda penyuka senja, tentu tak akan rugi menikmati senja di pantai ini. Dari bukit sebelah kiri, panorama senja akan terlihat lebih indah.
Pantai Baron mempunyai beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh para wisatawan. Beberapa fasilitas tersebut antara lain lahan parkir yang luas, restoran yang menyajikan berbagai masakan laut (seafood), hotel dengan harga terjangkau, camping ground yang berada di sekitar pantai, dan tempat untuk memancing.
Untuk masuk di lokasi obyek wisata Pantai Baron, setiap pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 5.000,-. Tiket ini sekaligus juga dapat digunakan untuk tiga pantai yang berada di deretan Pantai Baron, yaitu Pantai Sundak, Pantai Krakal, dan Pantai Kukup. Biaya parkir di kawasan Pantai Baron adalah Rp 2.500,- untuk mobil dan Rp 1.000,- untuk sepeda motor.
okee yang terakhirr ni guyss ...
ada wisata malaamnyaa ..
ada wisata malaamnyaa ..
Malioboro City Walk
pada tau kan yang namanya malioboroo ????
nah ni dia sedikit inforrmasi tentang malioboro guyss ..
malioboro ini terkletak di jl, Ahmad Yani
Malioboro tidak lepas dari kota Jogja, bahkan bisa dibilang sudah menjadi ikon kota Jogja. Setiap kali menyebutkan Malioboro, orang akan tahu bahwa Malioboro itu di Jogja. Malioboro yang terletak sekitar 1 km dari Kraton Jogja merupakan pusat perekonomian yang sangat ramai di kota Jogja. Di jalan ini berdiri pertokoan, rumah makan hotel dan perkantoran yang membuat kawasan ini tidak pernah lengang. Di ujung Selatan dari kawasan ini, tepatnya di Jl. Ahmad Yani, terdapat Pasar Beringharjo yang juga dikenal dengn sebutan 'Pasar Gede. Terdapat juga Benteng Vredeburg yang dulunya merupakan benteng pertahanan Belanda dari serangan pasukan Kraton. Diseberang benteng ini adalah Gedung Agung, yang dulu pernah digunakan sebagai Istana Negara pada masa pemerintahan Presiden Soekarno saat ibukota negara dipindahkan ke Jogjakarta.
Di kawasan Malioboro ini terkenal juga dengan para pedagang kaki lima. Anda bisa berbelanja aneka produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, bermacam tas, sandal, sepatu juga blangkon (topi khas Jawa) serta barang-barang perak, emas, hingga pedagang yang menjual pernak pernik lain. Saat berbelanja di kaki lima, anda bisa menawar harga barang yang akan anda beli, jika pandai menawar dan beruntung, anda bisa mendapatkan penurunan harga sepertiga atau bahkan setengah harga dari harga yang ditawarkan.
Saat hari mulai menjelang sore, banyak lapak lesehan yang mulai dibuka. Disini anda bisa menikmati makanan khas Jogja seperti gudeg atau pecel selain itu juga tersedia aneka masakan oriental ataupun seafood. Bagi anda yang ingin mencicipi makanan di sepanjang jalan Malioboro, pastikan untuk meminta daftar harga serta memastikan harganya pada penjual guna menghindari naiknya harga yang kurang wajar.
okee , thanks yaa yang udah baca postingan guee .
sekian nii informasi yang gue dapet dari objek wisata yang ada di Jogyakarta .
tunggu postingan gue yang selanjutnya lagi yaa kawaann .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar